Ikan Hiu Kecil Bisa Dimakan

Ikan Hiu Kecil Bisa Dimakan

Belanja di App banyak untungnya:

Bagi para penggemar masakan, ikan salmon akan lebih enak utk dinikmati jika ikan tersebut masih dalam keadaan hidup saat hendak diolah utk disajikan. Jauh lebih nikmat dibandingkan dengan ikan salmon yg sudah diawetkan dengan es.

Itulah sebabnya para nelayan  memasukkan salmon tangkapannya ke suatu kolam buatan agar dalam perjalanan menuju daratan salmon tersebut tetap hidup. Meski demikian, pada kenyataannya, banyak salmon yg mati di kolam buatan.

Bagaimana cara nelayan menyiasati agar Salmon tetap hidup? Para nelayan itu memasukkan seekor hiu kecil di kolam buatannya, yang  memaksa salmon itu terus bergerak agar jangan sampai dimangsa. Saat salmon terus bergerak,  jumlah yang mati justru menjadi sangat sedikit.

Dari kisah di atas, Kita bisa mendapatkan pelajaran bahwa diam seringkali membuat kita mati!. Sementara bergerak membuat kita hidup!

Barangkali kurang lebih itulah pesan moral yang dapat ditangkap dari gambaran kisah hiu kecil dan ikan salmon. Apa yang membuat kita diam? Saat tidak ada masalah dalam hidup dan saat kita berada dalam zona nyaman.

Situasi seperti ini kerap membuat kita terlena. Begitu terlenanya sehingga kita tidak sadar bahwa kita telah mati.

Apa yg membuat kita bergerak? Masalah, pergumulan dan tekanan hidup yang Alloh ciptakan. Saat masalah datang, secara otomatis naluri akan mendorong kita bergerak aktif dan berusaha mengatasi semuanya. Di saat-saat seperti itulah, biasanya kita akan ingat Alloh dan berharap serta makin dekat kepada-Nya. Tidak hanya itu, kita menjadi kreatif, dan potensi diri kita pun menjadi melejit dan berkembang luar biasa.

Ingatlah, bahwa kita akan bisa belajar banyak dalam hidup ini, bukan pada saat keadaan nyaman, tapi justru pada saat kita menghadapi badai kehidupan. Maka syukurilah hiu - hiu  kecil yang Alloh ciptakan dan terus memaksa kita untuk bergerak dan tetap survive! Masalah hidup adalah anugerah yang Alloh berikan untuk mentarbiyah kita,  karena itulah yg membuat kita terus bergerak dan hidup serta berkembang ........Wallohua'lam

Penulis : Cah Kali Jali

Belanja di App banyak untungnya:

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,

Koi adalah ikan hias yang dibudidayakan pertama di Tiongkok sekitar abad ke-5 SM, lalu dipopulerkan oleh Jepang sejak 1820. Nama “koi” merupakan bahasa Jepang dari “ikan mas” yang merupakan anggota dari genus Cyprinus.

Ikan ini kerap menjadi penghuni tempat-tempat suci seperti kuil dan biara. Di Jepang sendiri, ikan koi merupakan peliharaan yang dianggap bisa membawa keberuntungan. Hal ini juga menjadi penyebab harga ikan ini terbilang sangat mahal, bahkan bibitnya bisa dijual dengan harga jutaan.

Menurut ahli, ikan koi aman-aman saja untuk dimakan karena tidak ada efek samping atau bahaya setelah mengonsumsi jenis ikan satu ini.

Beberapa kandungan yang terdapat di dalam ikan koi memiliki banyak manfaat baik untuk tubuh di antaranya sebagai berikut:

Sudah menjadi hal umum bagi para nelayan menjadikan apa yang ia tangkap sebagai santapan atau dijual ke pasar. Sebut saja Bang Jali, nelayan ulung dari Bawean. Pada suatu kesempatan penangkapan, ia mendapat rejeki besar, ikan hiu. Namun, Bang Jali ragu, terkait dengan hukum ikan besar itu, mengingat sebagian orang tidak mau memakannya, tapi banyak juga yang suka.

PertanyaanBagaimana hukum memakan ikan hiu?

JawabanHukum memakan ikan hiu pada dasarnya diperbolehkan, karena hiu termasuk jenis hewan yang hanya bisa hidup di dalam air. Meski demikian, ada pendapat kecil yang menghukumi haram dan banyak ditentang oleh para ulama, sehingga pendapat itu disebut Muqabil al-Ashah.

(حاشية إعانة الطالبين 2/ 401)(قوله: على الاصح فيهما) أي أن عدم حرمة القرش والدنيلس: مبني على القول الاصح فيهما، ومقابله يقول بالحرمة.(قوله: قال في المجموع إلخ) عبارة فتح الجواد: ونازع في ذلك في المجموع، فقال: الصحيح المعتمد، أن جميع ما في البحر يحل ميتته، إلا الضفدع

(337 / 2 كتاب حياة الحيوان الكبرى)[الحكم]أفتى شيخنا الشيخ جمال الدين الأسنوي «١» رحمه الله تعالى بحل أكل القرش، وبه صرح الشيخ محب الدين الطبري شارح التنبيه، في الكلام على التمساح، ثم استشكل به تحريم التمساح، وهذا يدل على أنه لا خلاف فيه.وفي نهاية ابن الأثير التصريح بحله، لكن قال ابن عباس رضي الله تعالى عنهما: إنه يأكل ولا يؤكل، ولعل مراده أنه يأكل الحيوانات البحرية، ولا يستطيع أحد منها أن يأكله. والقرش يوجد ببحر القلزم الذي غرق فيه فرعون، وهو عند عقبة الحاج، كما تقدم في باب السين المهملة، في الكلام على السقنقور، وإطلاق الجمهور ونص الإمام الشافعي والقرآن العزيز يدل على جواز أكل القرش، لأنه من السمك، ومما لا يعيش إلا في الماء. وقد ذكر النووي، في شرح المهذب، أن الصحيح أن كل ما في البحر حلال، ويحمل ما استثناه الأصحاب على ما يعيش في غير الماء

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.