Siapa Saja Bintang 4 Polisi

Siapa Saja Bintang 4 Polisi

Lee Philip - Amerika Serikat

Lahir di Washington, D.C., Lee Philip dikenal berkat perannya dalam serial populer seperti The Legend dan Faith. Pesonanya sebagai aktor Korea-Amerika membuatnya memiliki penggemar setia.

Para bintang ini adalah contoh nyata bagaimana keberagaman latar belakang justru menjadi keunggulan di dunia hiburan. Dengan bakat yang dimiliki, mereka terus membawa warna baru ke dunia K-Drama.

Park Solomon, yang melejit lewat drama All of Us Are Dead dan Revenge of Others, lahir di Uzbekistan pada 1999. Ia berasal dari keluarga Koryo-saram dan menghabiskan masa kecilnya di Rusia sebelum akhirnya pindah ke Korea Selatan untuk mengejar karier di dunia akting.

Gedung Bareskrim Mabes Polri.

Jenderal Polisi (Purn) Sutarman adalah mantan perwira tinggi Polri yang lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah pada 5 Oktober 1957. Setelah lulus dari Akpol pada tahun 1981, karirnya berkembang dengan baik seiring waktu. Ia mengemban berbagai jabatan strategis, seperti Kapolda Jawa Barat dan Metro Jaya, Kabareskrim Polri (2011-2013), dan Kapolri (2013-2015).

Melansir dari laman Antara, Sutarman diangkat sebagai Kapolri sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 67 Polri 2013 yang ditandatangani pada 24 Oktober 2013, dan pelantikannya dilakukan oleh Presiden SBY pada 25 Oktober 2013.

Jenderal Polisi (Purn) Dibyo Widodo

Jenderal Polisi (Purn) Sutarman

Ko Sung Hee - Amerika Serikat

Lahir di Missouri, Amerika Serikat, pada tahun 1990, Ko Sung Hee meraih perhatian lewat drama Diary of a Night Watchman. Ia juga tampil dalam serial sukses seperti My Holo Love dan Gaus Electronics, memperkuat posisinya di dunia hiburan Korea.

Bintang Drama Korea Ini Ternyata Lahir di Luar Negeri, Siapa Saja?

Selasa, 10 Desember 2024 - 10:52 WIB

Korea Selatan, VIVA – Industri drama Korea dikenal sangat kompetitif, tetapi menariknya, ada sejumlah aktor yang lahir di luar negeri dan berhasil meraih popularitas besar di K-Drama. Dengan latar belakang budaya yang beragam, kemampuan berbahasa asing, dan bakat luar biasa, para bintang ini telah memikat hati penggemar.

Dilansir dari Allkpop, berikut ini deretan bintang K-Drama yang lahir di luar negeri namun tetap bersinar di industri hiburan Korea Selatan. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya.

Lee Philip - Amerika Serikat

Lahir di Washington, D.C., Lee Philip dikenal berkat perannya dalam serial populer seperti The Legend dan Faith. Pesonanya sebagai aktor Korea-Amerika membuatnya memiliki penggemar setia.

Para bintang ini adalah contoh nyata bagaimana keberagaman latar belakang justru menjadi keunggulan di dunia hiburan. Dengan bakat yang dimiliki, mereka terus membawa warna baru ke dunia K-Drama.

Park Solomon, yang melejit lewat drama All of Us Are Dead dan Revenge of Others, lahir di Uzbekistan pada 1999. Ia berasal dari keluarga Koryo-saram dan menghabiskan masa kecilnya di Rusia sebelum akhirnya pindah ke Korea Selatan untuk mengejar karier di dunia akting.

Daniel Henney - Amerika Serikat

Daniel Henney, yang lahir di Carson City, Michigan, menjadi terkenal di Korea Selatan melalui drama My Lovely Sam Soon. Ia juga sukses berkarier di Hollywood, membuktikan bakatnya di dua industri besar.

Park Solomon - Uzbekistan

Park Solomon, yang melejit lewat drama All of Us Are Dead dan Revenge of Others, lahir di Uzbekistan pada 1999. Ia berasal dari keluarga Koryo-saram dan menghabiskan masa kecilnya di Rusia sebelum akhirnya pindah ke Korea Selatan untuk mengejar karier di dunia akting.

Jenderal Hoegeng Imam Santoso

Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Imam Santoso merupakan figur yang telah dikenal luas di tengah masyarakat Indonesia. Beliau yang menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia selama tiga tahun, dari tahun 1968 hingga 1971, dikenal sebagai sosok polisi yang memiliki integritas tinggi, hidup sederhana, dan penuh dedikasi.

Hoegeng Imam Santoso dilahirkan di Pekalongan, Jawa Tengah pada tanggal 14 Oktober 1921. Ia kemudian meniti karier di kepolisian hingga mencapai posisi tertinggi sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Soetjipto Joedodihardjo pada tahun 1968.